Marampit, taukah kalian apa itu
marampit? Mungkin bagi beberapa pembaca masih belum tahu atau mungkin baru
mendengar kata marampit. Marampit adalah sebuah nama pulau yang terletak di
wilayah Kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan koordinat 4® 46’
18” LU dan 127 ͦ18’ 32 “ BT dan luas 12
Km². Pulau marampit memiliki 5 desa yaitu : Marampit, Marampit Timur, Laluhe,
Dampulis Utara dan Dampulis Selatan. Pulau marampit merupakan pulau terluar
yang berbatasan langsung dengan negara filiphina di sebelah Utara sedangkan
sebelah timurnya berbatasan dengan Samudera Pasifik. Sebagai pulau terluar
dipulau marampit terdapat tanda perbatasan negara (TD 057 A dan TR 057),
berhadapan dengan jalur ALKI III (A1). Dan pulau ini didunakan untuk menentukan
garis pangkal batas wilayah negara Indonesia.
Pulau Marampit umumnya berupa dataran
rendah, sebagian rawa yang ditumbuhi tanaman talas, sagu, hutan mangrove,
gundukan batu karang/kapur dan tanaman kelapa dengan pasir putih hampir di
seluruh pesisir pantai.Pulau ini dihuni oleh 1.436 Jiwa antara lain Marampit (
94 KK ), Marampit Timur ( 87 KK ), Laluhe ( 72 KK), Dampuli Selatan ( 82 KK ) dan Dampulis ( 91
KK ), dengan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang,
pegawai dan nelayan. Kopra, pala, dan buah buahan merupakan hasil bumi yang
diperjualbelikan disana. Sedangkan nelayan menjual ikan-ikan karang ke Karatung
, Ibukota Kecamatan Nanusa. Namun, masyarakat masih kesulitan akan pemasaran
dari hasil bumi mereka. Dikarenakan
jarak ke Kecamatan Nanusa ( Karatung ) 86 mil, ke Ibu Kota Kabupaten 23
mil, ke Ibu Kota Provinsi 259 mil, dan
ke Filipina = 78 mil sehingga sebagian hasil bumi hanya digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan hanya sebagian kecil yang diperjual-belikan karena
kurangnya sarana pemasaran. Seluruh penduduk Pulau Marampit beragama Kristen
Protestan, yang bernaung dalam organisasi Gereja Masehi Injil Talaud (GERMITA).
Organisasi ini membantu dalam setiap kegiatan masyarakat sebab gereja menjadi
tempat sosialisasi yang sangat efektif. Di masing-masing desa terdapat satu
gereja yang diketuai oleh ketua jemaat.Gereja ini menjadi tempat utama bagi
masyarakat di Pulau Marampit untuk bersosialisasi.
Pulau
Marampit sebagai beranda utara harusnya memiliki pembangunan perekonomian yang
maju, namun malah sebaliknya perekonomian di pulau tersebut tergolong
tertinggal. Di Marampit terdapat petugas keamanan yang menjaga pulau tersebut
dari potensi ancaman musuh. Namun sayang keberadaan prajurit pengamanan
perbatasan negara tersebut tidak ditunjang dengan fasilitas memadai. Hal itu
terlihat dari kecilnya pos pengamanan, sehingga membuat para prajurit harus
membagi ruang kerja dengan tempat tidur. Bahkan anggota pasukan Marinir yang
bertugas di sana harus tidur beralas di lantai Kantor Desa Marampit Timur,
karena pos pengamanan mereka telah rusak. Di pulau ini terdapat sarana jalan
desa sepanjang 5 km yang menghubungkan 3 desa di pulau tersebut. Pantai
Marampit memiliki karakteristik berkarang dan berpasir putih dengan pemandangan
yang indah, sehingga daerah ini potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan
wisata bahari.
Jika
kita lihat sebenarnya pulau marampit memiliki sumber daya manusia yang baik
namun mereka terkedala dalam hal komunikasi. Perlu kita ketahui bahwa dipulau
Marampit masih sulit untuk mendapatkan sinyal yang digunakan untuk ponsel.
Masyarakat dipulau tersebut memiliki pengetahuan yang sangat baik terutama
mengenai bidang politik, seperti masalah perkembangan pemerintahan Jokowi
mereka selalu mengikuti setiap perkembangan yang ada.
Dalam hal transportasi masih jarang
alat transportasi yang dapat menuju ke pulau Marampit. Jika ada yaitu berupa
kapal motor yang datang dua minggu sekali ke pulau tersebut. Hal tersebut
menyebabkan perkembangan sektor perekonomian terhambat, bahan makanan pokok
menjadi langka pada pulau tersebut terutama pada jenis sayuran. Dan apabila
masyarakat tersebut ingin memperbaiki atau membeli barang elektronik mereka
harus pergi ke ibukota yang itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebagai
suatu pulau yang memiliki potensi wisata bahari sebaiknya pemerintah ikut
mendukung untuk mengembangkan atau meningkatkan sektor perekonomian dan
pembangunan pada pulau tersebut. Saya yakin apabila pemerintah ikut andil dalam
pengembangan sektor komunikasi dan transportasi pulau Marampit dapat menjadi
beranda utara Indonesia yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar